KEUTAMAAN ILMU

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabnya." [Al-Isra': 36]

“Barangsiapa menginginkan kebahagiaan dunia maka ia harus mencapainya dengan ilmu; barangsiapa menginginkan kebahagiaan akhirat maka ia harus mncapainya dengan ilmu, dan barangsiapa menginginkan kebahagiaan kedua-duanya maka ia harus mencapainya dengan ilmu.” [HR. Thabarani]

Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu berkata:
"Janganlah kalian memperlajari ilmu karena 3 hal: (1) Dalam rangka debat kusir dengan orang-orang bodoh, (2) Untuk mendebat para Ulama, atau (3) memalingkan wajah-wajah manusia ke arah kalian. Carilah apa yang ada di sisi Allah Subhanahu Wata’ala dengan ucapan dan perbuatan kalian. Karena sesungguhnya itulah yang kekal abadi, sedangkan yang selain itu akan hilang dan pergi"
[Jami’ul ‘Ulum wal Hikam 1/45]


Rasulullah bersabda:
"Keutamaan ahli ilmu terhadap ahli ibadah itu seperti keutamaanku
terhadap yang terendah di antara kamu." Lalu beliau berkata: "Allah
dan para malaikat, dan penduduk langit dan bumi, hingga semut di dalam
lubangnya dan ikan, mengirimkan shalawat kepada orang-orang yang
mengajari manusia kebaikan." [HR. at-Tirmidzi dan ia berkata: hadits
ini hasan gharib shahih; dishahihkan al-Albani]

Abu dzar ra. menceritakan. Muhammad Rasulullah SAW bersabda, “ Hai Abu Dzar, jika engkau pergi lalu mempelajari satu ayat dari kitab Alloh adalah lebih baik bagimu dari pada kamu shalat 100 rakaat. Jika engkau pergi lalu mempelajari suatu bab ilmu yang dapat diamalkan adalah lebih baik bagimu dibanding kamu shalat 1000 rakaat”. [HR. Ibnu Majah]

1. Orang yang BERILMU SEDIKIT itu lebih baik daripada orang yang BANYAK IBADAH.
2. Bedanya orang yang ahli ilmu dibanding dengan orang ahli ibadah sama dengan perbandingan antara Rasulullah dengan orang yang paling hina. Uih... bedanya jauh banget yak, Rasulullah kan sosok yang paling mulia.
3. Perbandingan ahli ilmu dengan ahli ibadah sama dengan perbedaan antara bulan purnama dengan bintang-bintang.
4. Barang siapa yang mencari jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga.
5. Malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya kepada orang-orang yang sedang menuntut ilmu.
6. Barang siapa yang meninggal ketika sedang menuntut ilmu maka Allah akan menempatkan derajat yang sama dengan derajatnya para nabi. Subhaanallah ..^_^







Sudahkah Kita Menjalankan Shalat dengan Ikhlas,,?

Sahabat, marilah kita ambil hikmah sebuah hikayat seorang salafusshalih (orang shalih zaman dulu) berikut:

Seorang ahli ibadah bernama Isam Bin Yusuf, sangat wara’ (hati-hati) dan khusyuk sholatnya. Namun, dia selalu khawatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasainya kurang khusyuk. Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Assam dan bertanya, "Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan solat?".

Hatim berkata, "Apabila masuk waktu solat, aku berwudhu zahir (lahir/nyata) dan batin."

Isam bertanya, "Bagaimana wudhu zahir dan batin itu?"

Hatim berkata, "Wudhu zahir sebagaimana biasa yaitu membasuh semua anggota wudhu dengan air". Sementara wudhu batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara :

1. Bertaubat

2. Menyesali dosa yang telah dilakukan

3. Tidak tergila-gilakan dunia

4. Tidak mencari/mengharap pujian orang (riya')

5. Tinggalkan sifat berbangga

6. Tinggalkan sifat khianat dan menipu

7. Meninggalkan sifat dengki."

Seterusnya Hatim berkata, "Kemudian aku pergi ke masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku rasakan aku sedang berhadapan dengan Allah, Syurga di sebelah kananku, Neraka di sebelah kiriku, Malaikat Maut berada di belakangku, dan aku bayangkan pula aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Siratal mustaqim' dan menganggap bahwa solatku kali ini adalah solat terakhir bagiku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik."

"Setiap bacaan dan doa dalam solat, ku faham maknanya, kemudian aku rukuk dan sujud dengan tawadhu, aku bertasyahud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersolat selama 30 tahun."

Apabila Isam mendengar, menangislah dia karena membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibanding-kan dengan Hatim.

Subhanallah, betapa nikmatnya sholat kita jika bisa khusyu’. Marilah selalu memperbaharui kualitas sholat kita; sholat hari kemarin adalah masa lalu yang kita harus bertaubat supaya tertutup kekurangan yang ada, sholat kita hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan sholat hari esok adalah suatu amalan yang kita tidak tahu apakah masih bisa melaksanakannya atau tidak.

--------------------------------------------------------------

Ya Allah…..

Engkaulah yang menciptakan kami….

Engkaulah yang telah memelihara kami di alam rahim ibu….

Engkaulah yang meniupkan ruh ke dalam jasad kami….

Engkaulah yang memberikan kami nafas kehidupan….

Engkaulah yang memberi kami rezeki….

Dan kepada Engkaulah kami akan dikembalikan….

Ampunilah kami….

Yang sering melupakan wujud-Mu….

Ya Allah…..

Kami telah mendholimi diri kami sendiri,

Dan jika Engkau tidak mengampuni kami,

Maka kami termasuk orang-orang yang merugi….

Ya Allah….

Janganlah Engkau jadikan kami penentang-Mu yang nyata....

Janganlah Engkau sesatkan kami setelah Engkau beri kami petunjuk….

Naungilah kami dalam hidayah dan kasih sayang-Mu….

Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Memberi…

Amin…

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls